Sabtu, 23 Juli 2016

Suatu Siang Di Waduk Sekuli PLTA Mendalan - Kasembon - Malang


Menyebut kata PLTA Mendalan serasa membawaku ke kosmos puluhan tahun silam. Tepatnya pada medio tahun 80an. Saat aku masih berseragam sekolah putih biru. Dengan sepeda jengki phoenix biru andalan, aku beberapa kali pernah mengayuhkan pedal sepedaku ke tempat ini. Ah, aku tiba-tiba jadi kangen pada sahabat-sahabatku masa kecil, teman sekelas di SMPN 1 Kandangan. Joko Sudarmawan, Mansyur Efendi, Puji "wiwin" Darmowiyono. Mereka ini yang kerap jadi teman mBolangku kala itu.
Aku ingat persis waktunya, selalu pas libur tanggal merah hari Natal tahun 1984 juga setahun berikutnya 1985 dan setahun berikutnya lagi 1986. Khusus yang tahun 1986 (udah masuk SMA), rutenya ditambah jalan kaki dari PLTA Mendalan via waduk Sekuli lanjut naik turun bukit (ada yang bilang bukit Luk Songo) melewati hutan Mahoni, hingga sampai di Bendungan Selorejo. 

Nyatanya, sekarang tempat ini tidak banyak berubah. Bangunan-bangunan sisa jaman Jepang atau Belanda masih seperti dulu auranya. Sekilas teringat lagunya Vina Panduwinata yang berjudul "Cinta" yang dulu pernah kudengarkan ditempat ini dari sebuah radio milik warga desa. Zamannya frekuensi AM RRI Surabaya. Juga lagu instrumental dari Francis Goya " Aranjues Mon Amour". 

Matahari telah semakin condong ke barat. Akupun bersiap pulang. Tapi PLTA Mendalan selalu saja bernuansakan 
"pagi hari" bagiku....

*AR/308/l*

Di salah satu pintu air


Di Pos Piket Penjaga


Goa Jepang - Mendalan




Panorama di salah satu sudut waduk
Sekuli

"Rest Area" menuju waduk Sekuli


Goa Jepang - Mendalan


** Pict in Archieve **

Photo Captured by Wawan Gepeng
Equipment : Xiaomi Redmi Note


6 komentar:

  1. Waowww mantap sekali petualangannya Pak yunz, boleh kah suatu saat mengantar saya ke tempat itu, terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap.. silahkan kapan2 mengunjungi PLTA Mendalan.

      Hapus
  2. aku pingin balik berlama lama di situ mengajak anak istriku

    BalasHapus
  3. Mas Yunus, zaman telah berganti dan sudah sangat lama rangkaian perjalanan kita lalui, namun jujur pengalaman perjalanan kita menelusuri banyak hal termasuk ke PLTA Mendalan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan, terima kasih ya telah kembali berbagi cerita, semoga menjadi inspirasi bagi orang lain, aamiin

    BalasHapus
  4. Mas Yunus, zaman telah berganti dan sudah sangat lama rangkaian perjalanan kita lalui, namun jujur pengalaman perjalanan kita menelusuri banyak hal termasuk ke PLTA Mendalan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan, terima kasih ya telah kembali berbagi cerita, semoga menjadi inspirasi bagi orang lain, aamiin

    (Joko Sudarmawan)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat berada disana, saya merasa seolah diri ini masih seperti anak SMP. Membayangkan kembali sosok sahabatku Joko Sudarmawan juga dalam rupa anak SMP. Hampir spt tradisi, tiap libur tgl 25 Desember saya masih sering kesana sampai saat ini. Menjadi semacam Rendezvous.

      Hapus