Wedha's Pop Art Portrait atau WPAP ?
Iya, kenapa enggak ?
Lukisan kubisme yang dipopulerkan oleh mas Wedha Abdul Rasyid ini pertama kali kukenal pada akhir dekade '80an, saat aku masih sekolah di SMA. Saat itu lagi trend-trendnya majalah remaja Mode dan Hai. Beliau ini kalau tidak salah masih satu angkatan dengan pelukis kawakan mas Si Jon, mas Suryadi dan mas Mulyadi yang karya-karyanya kerap menghiasi majalah Anita Cemerlang dan majalah Aneka Yess sebagai ilustrasi cerpen. Khusus mas Si Jon, juga dikenal sebagai kartunis di majalah Gadis.
Tentu saja aku tidak seperti mereka. Aku bukan pelukis seperti sahabat-sahabatku cak Ganal, pak Joko Amono dan cak Gendhon, yang sebelum lahir ke dunia sudah mengisi formulir untuk hidup menjadi pelukis. Jadi jangan pernah membayangkan aku memegang kertas, pensil, rapido, kanvas dan kuas cat. Wah.. bisa meriang dan nggreweli aku hehe.. Cukuplah pake Photoshop saja. Asyiknya WPAP ini adalah tidak mengenal garis lengkung. Komposisinya terbentuk dari garis-garis lurus berupa segi tiga, segi empat dan seterusnya. Selebihnya, tidak ada patokan baku. Dan ciri khasnya adalah hadirnya warna-warna cerah yang mencolok (pop art). Jadi apakah ini sebuah postingan tutorial ? Bukan.. sama sekali bukan masbro. Aku belum cukup gila untuk mbagusi dan merasa bisa. Yach cuma sekedar pengen corat coret aja..
Selasa, 16 Mei 2017
Say it with WPAP
*****
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Sabtu, 30 September 2017 Entah kenapa dari pagi suasana hati dan pikiranku seolah berada dalam nuansa rendezvous terhadap euphoria setengah ...
-
Menyebut kata PLTA Mendalan serasa membawaku ke kosmos puluhan tahun silam. Tepatnya pada medio tahun 80an. Saat aku masih berseragam sekola...
-
Karya : Mohamad Yunus (Kandangan - Kediri, tahun 1936) Wanita itu mengernyit kesakitan. Kadang berteriak, kadang menangis. Butiran...