Selasa, 26 Juli 2016

From PUJON To KLa Project

Pujon.. Kla Project.. Apa hubungannya ??

Emang nggak ada hubungannya sih. Yang satu ada di daerah Malang, yang satunya lagi ada di Jakarta. Tapi itu bagi orang lain. Buat aku ada hubungannya.

Lho kok ? Yach ini mungkin soal sejarah bro. Gak sengaja kemarin aku tiba - tiba kangen pengen maen ke Pujon - Malang. nggak seberapa jauh sih dari rumahku di Kandangan - Kediri, cuma sekitar 40 km. Gak pake lama langsung aku meluncur melewati Kasembon, membelah hutan kawasan Ngantang, dan butuh waktu 35 menit untuk sampai di Pujon.

Kebetulan di Pujon ada teman lama, Agus Wahyudi dan Dadang Pras. Mampirlah aku ke sebuah Dealer "One Heart" yang dikelola Agus. Ngobrol ngalor ngidul, bra bro bra bro, ngopi ngudut dll. Kemudian cabut, ganti ke Dadang. Acara ngopi dilanjut lagi di rukonya sana. Wah, wareg rek diatur ngene !! Xixixi...

Jam 1 siang aku pamit pulang. Tapi kok pengen ke toilet. Ah mampir ke rumah ibunya Agus di Lebaksari aja. Ada tempat cucian mobil disana. Air dari gunung di toiletnya ngalir full 24 jam sepanjang tahun. Suegeerr.. Tiba - tiba terlintas sebuah ide. Pengen ke desa Torong !! Sebuah desa kecil yang agak terpencil yang ada di atas sebuah bukit. Ciee.. Huma diatas bukit nih. Dulu di sekitar tahun 1989, masih baru - barunya lulus SMA aku sering main kesini. Tidur di rumah pak Kamituwo Marlan yang kebetulan famili salah satu sahabatku, Joko Pitoyo.


Lebaksari - Pujon

Temanku, si Satrio


Berada di tempat ketinggian seperti ini terasa nyaman. Take a moment to forget sejenak dari persoalan abcd keseharian. Ditempat ini pula, dulu untuk pertama kali aku mulai menyukai lagu - lagu KLa Project di album perdananya. Lagu Tentang Kita, Rentang Asmara, Jumpa Kamu, Anak Dara, Waktu Tersisa, dll..


Album Perdana dengan cover minimalis dan terkesan gak serius.

Dan baru di bulan Desember 1990 waktu lagi jalan - jalan sendirian gerimis malem - malem di Pare, tak sengaja aku melihat album kedua Kla Project di toko kaset "Audio". Wow, surprise banget waktu itu. Covernya fresh, dominan merah putih.
Lagu "Jogyakarta" udah pastilah enak. Saat pertama kali dengar di tape mobil Clarion waktu pulangnya, aku langsung kesengsem sama lagu "Semoga", "Lara Melanda' dan "Seandainya".

Album "Kedua" yang sangat legendaris itu. Yang Konon dianggap sebagai album KLa yang paling sukses.


Waktu album yang ketiga keluar, aku sudah kerja di Tangerang. Pertama kali dengar lagu "Tak bisa ke lain hati" dari stasiun radio Modern FM Cikokol - Tangerang. Sepulang kerja langsung ngebut dengan astrea prima andalanku ke pusat pertokoan. Sip, dapat juga akhirnya. Langsung tape kompo National yang kubawa dari kampung peninggalan jaman SMA kutugasi menyuarakan beat - beat manisnya. Sedaaapp..

Album ketiga "Pasir Putih"
Kok rasanya ada yang aneh ya kali ini. Oh ternyata Kla Project ganti label. Tidak lagi dibawah payung TEAM, tapi pindah ke Pro Sound.


Album Kompilasi hit - hit terdahulu.
Tapi, wait.... ada satu lagu yang tidak masuk pada 3 album terdahulu. Lagu itu berjudul "Datanglah Pesona".


Medio 1993 cabut dari Tangerang, aku masuk kuliah di Malang. Nah, bertepatan KLa Project baru saja release album baru mereka "UNGU". Mereka menjagokan lagu "Terpuruk ku disini".

Cover album kaset Ungu-ku iseng kutempeli foto anak SMA Katholik Batu. Habisnya manis sih xixixi....


Selanjutnya  album Kla kelima ditahun 1995 Romansa. Di album ini aku suka banget lagu "Bahagia Tanpamu" dan "Takluk (Devosi)".



Tahun 1997 melepas ke publik, album Sintesa.



Album KlaSIK di tahun 2000. Masih suka dengan warna ungu rupanya para personil KLa. Ada lagu yang keren banget menurutku di album ini, judulnya "Kidung Cinta". Wah jiann sakti mondroguno lagu yang satu ini.. (kenangan sepanjang jalur Batu - Songgoriti - Pujon)



Pada periode selanjutnya kiprah KLa Project sudah mulai kurang bisa kuikuti lagi dikarenakan kesibukan sehari - hari. Tapi tetap, memori card di ponselku bertebaran nomor - nomor hit lawas mereka. Yach, sekali KLanis tetap KLanis. Apalagi generasiku termasuk KLanis angkatan pertama..






Ada sebuah catatan konyol di tahun 1991. Jalan kaki malam - malam dari kawasan Kampung Melayu ke kompleks Gudang Peluru. Ketemu juga rumah mas Adi Adrian (keybordis KLa). Yang ada di teras rumah cuma mbak Weni kalo gak salah. Sempat ditawari makan sate ayam dorongan Xixi... tapi dengan sungkan kita menolak. Lha wong kita berempat jee. Kurang puas, kita lanjut  ke Jl Tebet timur dalam raya. Rumah mas Ari Burhani (drummer). Sepiii... ah mungkin belum jodoh untuk ketemu mereka.





1 komentar: