Jumat, 29 Juli 2016

Memandang Lagu

Kok enek - enek ae tho mas. Memandang lagu.. Lagu itu yo didengerin, listening.. Kadang malah sambil merem, saking menghayatinya. Lha ini kok malah lagu dipandang. Piye maksute ?
Tenang men, ngopi - ngopi disik sambil jagongan soal pandang memandang lagu ini. Eh, sampeyan semua pasti suka musik tho ? Punya lagu favorit. Jangan bohong.. iyo po ora ?
Nah selain untuk didengar, menikmati sebuah lagu ternyata bisa dengan dilihat. Terus apanya yang dilihat ? Ya liriknya dong. Jadi gini bro, membaca lirik lagu favorit agar menarik dan gak terkesan biasa - biasa wae harus disiasati. Lirik lagu itu bisa ditulis diatas sebuah foto atau gambar yang menurut kita menarik. Syukur - syukur gambar itu ada hubungannya dengan isi lirik lagu tadi. Mudeng nggak bro ?

Ini contohnya, lirik lagunya Ebiet G Ade "Doa sepasang petani muda". Lagu lawas bro, jamannya Kabinet Pembangunan ll di era presiden Suharto. Lagu tentang musim kemarau yg panjang di Jawa Tengah. Lagu tentang jeritan petani kecil yang tidak merasakan pemerataan irigasi.

Dapat liriknya dari mana ? Yo browsing tho mas, cari lirik lagu yang kita kehendaki, udah gitu disave atau screen capture.



Kita pilih ilustrasi gambar yang temanya sesuai dengan pesan moral lagunya.


Piye masbro ?
Cara bikinnya bisa pake Photoshop, Corel Draw, Ulead photo impact, dll bagi yang pake PC atau laptop. Tapi bagi yang gak punya, cukup pakai smartphone (contoh-contoh disini editingnya juga cuma pake hape android cino). Bisa pake aplikasi Picsart, Photoshop touch, Snapseed, dll. Terserah anda lebih familier yang mana.

Disini ada contoh yang lain :

"Janji Hati" by Memes
Lagu keramat masbro. Buat ente yang saat ini tidak punya pasangan disarankan untuk tidak menyimak lagu ini. Dikhawatirkan ngenes entar. Xixixi...

Lagu dan puisi religi karya Emha Ainun Nadjib. Saya mencoba mengekspresikannya dengan balutan soft tone beraroma Mystical grey (hallaahh.. opo maneh iki. Istilah nggawe dewe bro)

Yang ini dari grup band Elpamas.
"Macan Betina"
Sayang ekspresi si cewek kurang garang ya ? Kurang dingin..

"Kupu-Kupu Kertas" by Ebiet G Ade.
Dengan disaput efek gold untuk mengesankan kehangatan dengan sedikit vignet tipis di kedua sudutnya.

Syair lagu "Ada Dua Cinta" Ikang Fawzi.
Sebuah komposisi yang lumayan keren. Tapi lebih keren lagi model cowoknya. Ngakunya sih 11/12 sama Nicholas Saputra (haddeehh....)


Selasa, 26 Juli 2016

From PUJON To KLa Project

Pujon.. Kla Project.. Apa hubungannya ??

Emang nggak ada hubungannya sih. Yang satu ada di daerah Malang, yang satunya lagi ada di Jakarta. Tapi itu bagi orang lain. Buat aku ada hubungannya.

Lho kok ? Yach ini mungkin soal sejarah bro. Gak sengaja kemarin aku tiba - tiba kangen pengen maen ke Pujon - Malang. nggak seberapa jauh sih dari rumahku di Kandangan - Kediri, cuma sekitar 40 km. Gak pake lama langsung aku meluncur melewati Kasembon, membelah hutan kawasan Ngantang, dan butuh waktu 35 menit untuk sampai di Pujon.

Kebetulan di Pujon ada teman lama, Agus Wahyudi dan Dadang Pras. Mampirlah aku ke sebuah Dealer "One Heart" yang dikelola Agus. Ngobrol ngalor ngidul, bra bro bra bro, ngopi ngudut dll. Kemudian cabut, ganti ke Dadang. Acara ngopi dilanjut lagi di rukonya sana. Wah, wareg rek diatur ngene !! Xixixi...

Jam 1 siang aku pamit pulang. Tapi kok pengen ke toilet. Ah mampir ke rumah ibunya Agus di Lebaksari aja. Ada tempat cucian mobil disana. Air dari gunung di toiletnya ngalir full 24 jam sepanjang tahun. Suegeerr.. Tiba - tiba terlintas sebuah ide. Pengen ke desa Torong !! Sebuah desa kecil yang agak terpencil yang ada di atas sebuah bukit. Ciee.. Huma diatas bukit nih. Dulu di sekitar tahun 1989, masih baru - barunya lulus SMA aku sering main kesini. Tidur di rumah pak Kamituwo Marlan yang kebetulan famili salah satu sahabatku, Joko Pitoyo.


Lebaksari - Pujon

Temanku, si Satrio


Berada di tempat ketinggian seperti ini terasa nyaman. Take a moment to forget sejenak dari persoalan abcd keseharian. Ditempat ini pula, dulu untuk pertama kali aku mulai menyukai lagu - lagu KLa Project di album perdananya. Lagu Tentang Kita, Rentang Asmara, Jumpa Kamu, Anak Dara, Waktu Tersisa, dll..


Album Perdana dengan cover minimalis dan terkesan gak serius.

Dan baru di bulan Desember 1990 waktu lagi jalan - jalan sendirian gerimis malem - malem di Pare, tak sengaja aku melihat album kedua Kla Project di toko kaset "Audio". Wow, surprise banget waktu itu. Covernya fresh, dominan merah putih.
Lagu "Jogyakarta" udah pastilah enak. Saat pertama kali dengar di tape mobil Clarion waktu pulangnya, aku langsung kesengsem sama lagu "Semoga", "Lara Melanda' dan "Seandainya".

Album "Kedua" yang sangat legendaris itu. Yang Konon dianggap sebagai album KLa yang paling sukses.


Waktu album yang ketiga keluar, aku sudah kerja di Tangerang. Pertama kali dengar lagu "Tak bisa ke lain hati" dari stasiun radio Modern FM Cikokol - Tangerang. Sepulang kerja langsung ngebut dengan astrea prima andalanku ke pusat pertokoan. Sip, dapat juga akhirnya. Langsung tape kompo National yang kubawa dari kampung peninggalan jaman SMA kutugasi menyuarakan beat - beat manisnya. Sedaaapp..

Album ketiga "Pasir Putih"
Kok rasanya ada yang aneh ya kali ini. Oh ternyata Kla Project ganti label. Tidak lagi dibawah payung TEAM, tapi pindah ke Pro Sound.


Album Kompilasi hit - hit terdahulu.
Tapi, wait.... ada satu lagu yang tidak masuk pada 3 album terdahulu. Lagu itu berjudul "Datanglah Pesona".


Medio 1993 cabut dari Tangerang, aku masuk kuliah di Malang. Nah, bertepatan KLa Project baru saja release album baru mereka "UNGU". Mereka menjagokan lagu "Terpuruk ku disini".

Cover album kaset Ungu-ku iseng kutempeli foto anak SMA Katholik Batu. Habisnya manis sih xixixi....


Selanjutnya  album Kla kelima ditahun 1995 Romansa. Di album ini aku suka banget lagu "Bahagia Tanpamu" dan "Takluk (Devosi)".



Tahun 1997 melepas ke publik, album Sintesa.



Album KlaSIK di tahun 2000. Masih suka dengan warna ungu rupanya para personil KLa. Ada lagu yang keren banget menurutku di album ini, judulnya "Kidung Cinta". Wah jiann sakti mondroguno lagu yang satu ini.. (kenangan sepanjang jalur Batu - Songgoriti - Pujon)



Pada periode selanjutnya kiprah KLa Project sudah mulai kurang bisa kuikuti lagi dikarenakan kesibukan sehari - hari. Tapi tetap, memori card di ponselku bertebaran nomor - nomor hit lawas mereka. Yach, sekali KLanis tetap KLanis. Apalagi generasiku termasuk KLanis angkatan pertama..






Ada sebuah catatan konyol di tahun 1991. Jalan kaki malam - malam dari kawasan Kampung Melayu ke kompleks Gudang Peluru. Ketemu juga rumah mas Adi Adrian (keybordis KLa). Yang ada di teras rumah cuma mbak Weni kalo gak salah. Sempat ditawari makan sate ayam dorongan Xixi... tapi dengan sungkan kita menolak. Lha wong kita berempat jee. Kurang puas, kita lanjut  ke Jl Tebet timur dalam raya. Rumah mas Ari Burhani (drummer). Sepiii... ah mungkin belum jodoh untuk ketemu mereka.





Sabtu, 23 Juli 2016

Suatu Siang Di Waduk Sekuli PLTA Mendalan - Kasembon - Malang


Menyebut kata PLTA Mendalan serasa membawaku ke kosmos puluhan tahun silam. Tepatnya pada medio tahun 80an. Saat aku masih berseragam sekolah putih biru. Dengan sepeda jengki phoenix biru andalan, aku beberapa kali pernah mengayuhkan pedal sepedaku ke tempat ini. Ah, aku tiba-tiba jadi kangen pada sahabat-sahabatku masa kecil, teman sekelas di SMPN 1 Kandangan. Joko Sudarmawan, Mansyur Efendi, Puji "wiwin" Darmowiyono. Mereka ini yang kerap jadi teman mBolangku kala itu.
Aku ingat persis waktunya, selalu pas libur tanggal merah hari Natal tahun 1984 juga setahun berikutnya 1985 dan setahun berikutnya lagi 1986. Khusus yang tahun 1986 (udah masuk SMA), rutenya ditambah jalan kaki dari PLTA Mendalan via waduk Sekuli lanjut naik turun bukit (ada yang bilang bukit Luk Songo) melewati hutan Mahoni, hingga sampai di Bendungan Selorejo. 

Nyatanya, sekarang tempat ini tidak banyak berubah. Bangunan-bangunan sisa jaman Jepang atau Belanda masih seperti dulu auranya. Sekilas teringat lagunya Vina Panduwinata yang berjudul "Cinta" yang dulu pernah kudengarkan ditempat ini dari sebuah radio milik warga desa. Zamannya frekuensi AM RRI Surabaya. Juga lagu instrumental dari Francis Goya " Aranjues Mon Amour". 

Matahari telah semakin condong ke barat. Akupun bersiap pulang. Tapi PLTA Mendalan selalu saja bernuansakan 
"pagi hari" bagiku....

*AR/308/l*

Di salah satu pintu air


Di Pos Piket Penjaga


Goa Jepang - Mendalan




Panorama di salah satu sudut waduk
Sekuli

"Rest Area" menuju waduk Sekuli


Goa Jepang - Mendalan


** Pict in Archieve **

Photo Captured by Wawan Gepeng
Equipment : Xiaomi Redmi Note